AC (Air Conditioner) saat ini menjadi salah satu barang yang terdapat hampir di semua bangunan, termasuk rumah-rumah yang terutama berada di wilayah dengan suhu yang panas. Terlebih lagi dengan permasalahan pemanasan global, maka semakin banyak orang yang membutuhkan AC dengan alasan sederhana, yaitu agar merasakan suhu sejuk dan nyaman.

Membahas tentang AC, tentu cara kerjanya adalah salah satu hal yang menarik. Mengapa alat yang diciptakan oleh Willis Carrier pada 1902 silam ini dapat menyerap kelembaban yang tinggi pada udara, dari hawa panas menjadi dingin.

Prinsip Dasar AC

Diketahui sebelumnya bahwa AC difungsikan sebagai pendingin udara di suatu ruangan, yang mana hal itu bisa terjadi dengan memanfaatkan prinsip sederhana dari fisika. Cairan diubah menjadi gas secara alami sehingga menyerap panas dan biasanya disebut sebagai fase konversi.

Dengan campuran kimia, maka terjadi kondensasi dan penguapan berulang di dalam AC. Campuran yang dimaksud adalah refrigerants yang terdiri dari hidroklorofluorokarbon, perfluorocarbon dan klorofluorokarbon.

Senyawa refrigerants yang ada membuat fase konversi, di mana kipas pada AC menyalurkan udara panas melalui kumparan yang berisi refrigerants. Setelahnya, senyawa refrigerants menyerap panas untuk mengubahnya dari cairan menjadi gas.

Agar refrigerants kembali sesuai fungsinya, maka AC harus bisa mengembalikan wujudnya dari gas menjadi cairan, di mana hal itu membuat gas mendapat tekanan sangat tinggi. Dengan tekanan itu, maka muncul suhu panas di mana kumparan kondensor dan kipas kedua mengalirkannya ke luar ruangan. Siklus seperti itu pun dilakukan secara berulang selama AC berfungsi dengan baik.

Cara Kerja AC untuk Rumah Tangga

Mengatur suhu AC

Sumber : https://www.freepik.com

Untuk penggunaan dalam rumah tangga, AC membutuhkan sejumlah unit seperti kompresor, katup ekspansi, kumparan panas, kumparan pendingin, dua unit kipas dan juga unit kontrol.

Biasanya, sistem yang digunakan untuk AC rumah tangga adalah sistem/unit terpisah (split-system units). Dengan sistem tersebut, maka akan terpisah antara sisi panas dan sistem dingin sehingga terbentuk sistem AC yang utuh.

Katup ekspansi dan kumparan dingin yang disambung dengan saluran dan sistem udara dapat mengalirkan udara sehingga terbentuklah sisi dingin. Sisi tersebut disimpan pada bagian dalam ruangan yang kemudian terhubung dengan saluran yang juga ada pada ruangan. Sedangkan unit kondensor di bagian luar ruangan adalah sisi panas.

Sejauh ini, tidak ada banyak perubahan dari dua sistem tersebut sejak ditemukannya AC. Hanya saja ada sejumlah penambahan dari segi teknologi yang dapat menyesuaikan perubahan refrigerant menjadi senyawa kimia sehingga AC semakin ramah lingkungan. Namun sistem ini tidak cocok dengan bangunan besar karena keterbatasan jarak. 

Cara Kerja AC untuk Bangunan Besar

Membahas cara kerja AC di bangunan besar tentu ada banyak perbedaan dengan penggunaan di rumah.

Chilled-water system adalah sistem yang digunakan, dimana semua AC dipasang di bagian atap atau luar bangunan. Cara kerjanya dimulai dengan mendinginkan air hingga 4,4-7,2oC. Kemudian air tersebut dialirkan ke seluruh bagian bangunan dan dihubungkan dengan penyalur udara.

Sistem ini membuat aliran udara sempurna meskipun jaraknya cukup jauh. Akan tetapi ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu saluran yang menjadi pengalir air dingin harus terdapat isolator yang baik.

Jika melihat hal itu, tentu saja chilled-water system memiliki kelemahan seperti biaya yang besar terkait daya listrik dan juga perawatannya.

Cara Kerja AC untuk Perkembangan AC

Cara Kerja AC untuk Perkembangan AC

Sumber : https://unsplash.com/

Dengan teknologi yang perkembangannya semakin cepat, maka hal itu juga berpengaruh pada AC. Para peneliti sedang mencari solusi agar penggunaan AC menjadi lebih ramah lingkungan sekaligus membuat rendah biaya listrik.

Sejumlah teknologi yang sedang dikembangkan adalah off peak cooling system, geothermal cooling, dan juga solar powered air conditioners. Off peak cooling system tergolong unik karena pengembangan yang dilakukan oleh peneliti di waktu sore hingga malam hari, di mana sistem itu ‘menciptakan’ dingin dengan menggunakan es yang bisa berfungsi otomatis saat terjadi suhu panas.

Gagasan dari sistem tersebut adalah menggunakan energi pada waktu yang tepat, sehingga berdampak pada rendahnya biaya listrik. Namun kekurangan sistem ini adalah biaya yang besar di awal instalasi dan juga membutuhkan ukuran ruangan yang besar.

Kemudian geothermal cooling adalah sistem yang memanfaatkan energi panas bumi ‘tanpa batas’. Sistem ini terinspirasi dari pengembangan solar powered air conditioners, di mana energi panas matahari menjadi sumber daya untuk mesin pendingin.

Cara Kerja AC untuk Pendinginan Pasif

Mungkin sulit memahami apa yang dimaksud cara kerja AC untuk pendinginan pasif. Sebenarnya, hal ini tidak terkait dengan cara sistem AC bekerja, karena ini lebih kepada tips agar ruangan tetap dingin tanpa menyalakan atau menggunakan AC.

Caranya adalah dengan memanfaatkan lingkungan seperti menanam pepohonan di sekitar rumah. Kemudian ada juga dengan mengecat tembok eksterior dengan warna gelap, atap rumah dipasang radiant barrier hingga menggunakan isolator.

Kemudian ada juga cara yang cukup sederhana dengan menggunakan prinsip thermal siphoning, yaitu dengan membuka dua jendela yang berlawanan arah sehingga menciptakan kondisi vakum dan mengalirkan udara panas ke luar ruangan.

Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan tentang AC. Jangan lewatkan juga informasi tentang cara merawat AC agar tetap dingin karena itu bisa menjaga komponennya dari kerusakan. Jika Anda ingin berniat membeli AC dengan pilihan yang lengkap dan harga murah, CV. Bintang Plasma jawabannya. Sebagai suplier AC, Kami menyediakan produk AC kami yang berkualitas dan bergaransi.